LPPM Gelar Focus Group Discussion Bersama Yayasan IBNU
Senin, 27 Sep 2021, 08:06:41 WIB, 810 View, , Kategori : Penelitian

LPPM Gelar Focus Group Discussion Bersama Yayasan IBNU

Jumat pagi (24/9), halaman gedung perpustakaan Universitas Lancang Kuning terlihat ramai didatangi kaum penyandang disabilitas. Para penyandang disabilitas tersebut datang dari berbagai tempat di kota Pekanbaru. Kedatangan penyandang disabilitas tersebut dalam rangka memenuhi undangan LPPM Universitas Lancang Kuning dalam rangka Forum Group Discussion (FGD) bersama Yayasan Insan Berguna Nusantara (IBNU) dengan tema Analisis Presepsi dan Preferensi Masyarakat Disabilitas Terhadap Kebijakan dan Fasilitas Disabilitas di Kota Pekanbaru.

Kegiatan FGD ini merupakan tindak lanjut dari ditandatanganinya kesepakatan kerja sama antara Unilak, LPPM dan Yaysan IBNU terkait pembentukan Pusat Studi Disabilitas di LPPM Unilak. Dimana sebelumnya LPPM Unilak dan Yayasan IBNU telah sepakat untuk memberikan perhatian lebih kepada penyandang disabilitas yang akan dituangkan dalam bentuk penelitian terkait kebutuhan dan hak-hak disabilitas di kota pekanbaru.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut ketua LPPM Unilak, Dr. Jeni Wardi, S.E., M.Ak., Ak., CA., ACPA., bersama sekretaris LPPM Dr. Anto Ariyanto, S.Si., M.Si., dan semua Kepala Bidang serta staf LPPM. Sedangkan Yayasan Ibnu diwakili oleh ketua yayasan, Fenty Widya, S.Pi., bersama tim. Selain itu tampak pula penyandang disabilitas dari berbagai latar belakang disabilitas.

Kegiatan yang dilaksanakan di ruangan VIP gedung perpustakaan Unilak tersebut dimulai pukul 08.00 dengan dibuka oleh pembawa acara dari Yayasan IBNU, Ririn Sari Wati, S.Si. Setelah selesai pembacaan doa, Dr. Jeni Wardi selaku ketua LPPM memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Dr. Jeni Wardi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wadah bagi penyandang disabilitas untuk menyuarakan aspirasi serta pendapat mereka terhadap pemenuhan hak-hak disabilitas. Karena aspirasi dari para penyandang disabilitas nantinya akan dilanjutkan kepada penelitian yang dibawahi oleh LPPM melalui Pusat Studi Disabilitas.

Senada dengan Dr. Jeni Wardi, Fenty Widya selaku ketua Yayasan IBNU juga menyampaikan hal yang sama. Fenty mengharapkan kepada peserta yang hadir untuk dapat memberikan masukan dalam kegiatan tersebut dengan sistem dialog tentang permasalahan yang selama ini dihadapi yang mengakibatkan para penyadang disabilitas seolah-olah menjadi kaum termarjinalkan di masyarakat. Tidak lupa Fenty mengucapkan terima kasih kepada LPPM Unilak yang telah menjembatani kegiatan ini, karena LPPM Unilak merupakan Lembaga di Institusi Perguruan Tinggi pertama di Pekanbaru yang menjalankan program ini.

Diskusi berlanjut dengan pembahasan terhadap berbagai kondisi di lapangan yang dihadapi penyandang disabilitas, mulai dari Kesehatan, Sarana Ibadah, Transportasi, Ekonomi dan lain sebagainya. Para peserta tampak antuasias dan memberikan banyak masukan yang kondisi yang mereka hadapi, seperti akses di trasnsportasi umum, akses ke perbankan, pendampingan pendidikan, ketersediaan pelatihan keterampilan hingga permasalahan ekonomi.

Diakhir diskusi, psikolog Unilak Heleni Filtri, M.Psi., memberikan motivasi yang begitu menyentuh kepada para penyandang disabilitas. Heleni mengatakan bahwa para penyandang disabilitas adalah kaum yang tangguh, terbukti mereka bisa hidup berdampingan hingga bersaing dengan orang lain yang normal. “Salam Tangguh”, imbuhnya.